Test Dose Epidural


Test dose untuk epidural yaitu dengan lidocain 1,5% dan epinefrin 15 mcg
·         Bila test dose menggunakan pehacain yang mengandung lidocain 2% dan epinefrin 1/80.000  (12,5 mcg/cc).
·         Maka untuk mendapatkan kadar epinefrin 15 mcg à diambil pehacain 1,2 cc
·         Dalam pehacain 1,2 cc ini, mengandung lidocain 2% ( 20 mg  x 1,2 yaitu 24 mg)
·         Untuk lidocain1,5% ( 15 mg/cc), bila diambil 3cc maka didapat lidocain 45 mg sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk test dose.
·         Dari pehacain didapat lidocain 24 mg, jadi lidokain yang diperlukan lagi ( 45 mg-24 mg à 21 mg)
·         Untuk mendapat lidokain 21 mg, perlu ditambahkan 1 cc lidocain 2%
·         Jadi jumlah volume pehacain 1,2 cc + lidocain2% 1cc = 2,2 cc à kemudian diencerkan menjadi 3 cc untuk memperoleh kadar lidocain 1,5% dengan kandungan lidocain 45 mg dan epinefrin 15 mcg.
Jadi sebaiknya didalam melakukan test dose ini, memakai spuit 5cc karena volume yang kita butuhkan untuk test dose yaitu 3 cc. dengan menggunakan spuit 5 cc maka masih didapatkan ruang untuk aspirasi saat test dose.

[+/-] Selengkapnya...

CAIRAN DAN ELEKTROLIT -COLLINS-

INI ADALAH TERJEMAHAN DARI

Physiologic and pharmacologic Bases of Anesthesia

Vincent j.collins

Chapter 10, p-165-20

UNTUK DOWNLOAD CLICK HERE

[+/-] Selengkapnya...

PROKALSITONIN

Prokalsitoni (PCT) adalah sebuah precursor dari hormon kalsitonin yang diproduksi oleh neuroendokrin sel di paru-paru dan usus halus.

Kadar prokalsitonin pada darah orang normal adalah dibawah dari kadar yang mampu dideteksi oleh alat pemeriksa yaitu (10pg/ml). Prokalsitonin biasanya meningkat sebagai respon terhadap stimulus proinflamasi, khususnya pada infeksi bakteri. Prokalsitonin tidak meningkat pada infeksi oleh virus atau inflamasi no-infeksi. Semakin meningkat kadar prokalsitonin dalam darah menunjukkan semakin parah reaksi inflamasi yang terjadi akibat infeksi dari bakteri. Peningkatan kadar prokalsitonin di darah tidak paralel dengan peningkatan hormon kalsitonin di tubuh.
Dengan mengukur kadar prokalsitonin dalam darah kita dapat menggunakannya sebagai marker SEPSIS berat. PCT memiliki sensitivitas 85% dan spesifisitas 91% dalam membedakan SIRS dengan SEPSIS dibandingkan dengan IL-2, IL-6, IL-8, CRP dan TNF alpha. Pemeriksaan prokalsitonin juga dapat lebih mengefektifkan pemberian antibiotik.

Sumber : www.wikipedia.com

[+/-] Selengkapnya...

KRITERIA SIRS DAN SEPSIS

SIRS adalah respon inflamasi sistemik terhadap suatu kondisi klinis yang ditandai oleh 2 atau lebih gejala berikut ini
Suhu >38oC atau <36oC
Denyut Nadi >90 kali per menit
Respirasi >20 kali per menit
PaCo2 <32 mmHg
WBC Count >12.000 cells/mm3, <4.000 cells/mm3 atau >10% band cells

SEPSIS adalah adanya SIRS yang disebabkan oleh proses infeksi yang dibuktikan dengan pemeriksaan kultur darah ataupun dengan pemeriksaan prokalsitonin
Dikatakan SEPSIS Berat bila terdapat hipotensi yang berat atau tanda sistemik hipoperfusi (asidosis laktat, oligouria, perubahan status mental)

Sumber : Critical Care And Cardiac Medicine_Current Medical Strategies; Matthew Brenner, MD, p-67; 2006

[+/-] Selengkapnya...

CHILD-PUGH KLASIFIKASI

Chil-pugh skor digunakan untuk menilai risiko kematian perioperatif pada pasien dengan sirosis hepatis dikaitkan dengan derajat keparahan dari sirosisnya. Kriteria Child pugh sebenarnya merupakan modifikasi dari kriteria Child’s and Turcotte yaitu :

Class A

Class B

Class C

Albumin (g/dl)

>3,5

3,0-3,5

<3,0

Bilirubin (mg/dl)

<2,0

2,0-3,0

>3,0

Ascites

Tidak

Terkontrol

Terkontrol

Ensepalopati

Tidak

sedikit

berat

Status Nutrisi

Sempurna

Baik

Jelek

Kematian

10%

30%

75%



Sedangkan klasifikasi Child-Pugh yang dipakai saat ini

Point

1

2

3

Albumin (g/dl)

>3,5

3,0-3,5

<3,0

Bilirubin (mg/dl)

<2,0

2,0-3,0

>3,0

Untuk Sirosis bilier primer

1,0-4,0

4,0-10,0

>10,0

Ascites

Tidak

Sedikit

Berat

Ensepalopati (grade)

Tidak

1,0-2,0

3,0-4,0

Prothrombine Time (Pemanjangannya) (INR)

1,0-4,0/ <1,7

4,0-6,0/ 1,7-2,3

>6,0/

>2,3


Class A, 5-6 point; Class B, 7-9 point; Class C, 10-15 point
Dengan hubungannya dengan kemungkinan kematian pada tindakan operasi pada nonshunt surgery dan intra abdominal surgery :
• Class A : tanpa gangguan fungsi hati, respon normal untuk semua operasi, kemampuan regenerasi hati normal
• Class B : ada beberapa gangguan pada fungsi hati, tidak ada perubahan respon pada semua jenis operasi tetapi toleransinya dapat membaik dengan persiapan preoperatif yang baik, terdapat keterbatasan regenerasi hati dan merupakan kontraindikasi untuk reseksi hati yang luas
• Class C : gangguan yang berat pada fungsi hati, respon yang buruk pada semua jenis operasi meskipun telah dipersiapkan dengan baik, kontraindikasi untuk reseksi hati.

Dengan penilaian tambahan

Grade

point

1 –year survival (%)

2-year survival (%)

A: well-compensated disease

5-6

100

85

B: significant functional compromise

7-9

80

60

C: descompensated disease

10-15

45

35



Untuk mempermudah penghitungan anda dapat menggunakan kalkulator child-pugh dari situs ini
http://homepage.mac.com/sholland/contrivances/childpugh.html

Sumber :
• Adult Perioperative Anesthesia; Roberta L. Hines, Daniel J. Cole, Michelle Schlunt, p-315; 2004
• http://www.medicalcriteria.com
• www.wikipedia.com

[+/-] Selengkapnya...

PLEASE WRITE YOUR COMMENT HERE

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP